1.27.2014

Batik Oh Batik, Riwayatmu Kini

Indonesia , tanah air tercinta kita ini mempunyai ratusan etnis , suku , budaya dan bahasa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke . Tahukah kalian ? Ternyata Indonesia mempunyai 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010 .

Dari suku yang banyak itu tentunya pasti banyak budaya yang ada di dalamnya. Rasanya tidak akan cukup satu artikel untuk menceritakan semua budaya yang di miliki oleh Tanah Air tercinta . Salah satu kebudayaan yang dimiliki kebudayaan Indonesia yang hingga diakui Unesco adalah batik . Batik ada dua macam , yaitu batik cap dan batik tulis . Batik tulis, mempunyai proses khas yaitu pembuatannya menggunakan malam atau lilin. Lilin atau malam batik yang terbuat dari campuran gondorukem, lemak minyak kelapa, dan parafin, berfungsi menutupi motif atau corak batik dari proses pewarnaan. Membuat batik tulis sungguh tidak semudah yang kita bayangkan . Pada saat kelas dua di sekolah menengah atas, saya di beri tugas oleh guru mulok saya untuk membuat sebuah batik tulis . Prosesnya cukup rumit dan melelahkan .

Berbicara tentang batik , tiap daerah mempunyai motif dan corak batik yang berbeda. Corak, motif dan warna batik biasanya sesuai dengan ciri daerah pembuat batik itu sendiri. Demikian juga dengan batik tulis Sidoarjo atau biasa warga sekitar menyebutnya Batik Jetis

Pada awalnya batik asli Sidoarjo mempunyai ciri dan motif yang khas yaitu beras utah, kembang bayem, dan kebun tebu. Keragaman motif tersebut tentu memiliki arti tersendiri bagi masyarakat sekitar . Motif Beras Utah ini terkait dengan melimpahnya bahan pangan terutama padi yang ada di Sidoarjo. Sehingga, dengan penduduk Sidoarjo yang relative kecil waktu itu, kelebihan beras tersebut tentu akan dilimpahkan ke daerah lain. Motif Kebun Tebu ini terkait dengan Sidoarjo yang dulunya dikenal sebagai penghasil gula terbesar. Motif Kembang Bayem ini terkait dengan banyaknya sayuran bayam di daerah pedesaan Sidoarjo. Tanaman tersebut sangat mudah dijumpai di sekitar rumah penduduk, baik yang ditanam maupun yang tumbuh liar.

Warna batik asli Sidoarjo-pun pada awalnya tidak mencolok dan cenderung berwarna gelap kecoklatan. Tapi dari perkembangannya, motif dan warna dari batik asli Sidoarjo dipengaruhi oleh batik Madura.


Batik Asli Sidoarjo dari Ciri, Motif dan Warna
Dari segi warna, awalnya batik asli Sidoarjo tidak begitu mencolok cenderung berwarna gelap (cokelat) dan motifnya tidak ada yang memakai binatang. Namun, karena konsumen kebanyakan masyarakat Madura, maka pengrajin batik Sidoarjo pun mengikuti permintaan tersebut. Sehingga, muncullah warna-warna mencolok seperti merah, biru, hijau, hitam dan sebagainya. Karena itulah, Sidoarjo juga terkenal dengan batik motif Madura.

Batik Asli Sidoarjo dari Ciri, Motif dan Warna

Dari segi gambar batik asli Sidoarjo juga berkembang beberapa motif yaitu burung merak dari samping dengan sayap menutup, kupu-kupu, bunga kenongo, kembang bayem dengan latarnya bermotif beras utah, cecekan, dan sunduk kentang.








Di Sidoarjo masih terdapat desa pengerajin batik tradisional yaitu Kampoeng Batik Jetis yang tetap mempertahankan ciri khas dari batik Asli Sidoarjo itu sendiri.

Keunggulannya batik tulis Jetis Sidoarjo ini warnanya yang tahan lama, sampai 10 tahun.

Gapura Kampung Batik Jetis Sidoarjo

Semua orang di Sidoarjo tentu mengenal jelas batik jetis ini karena sudah berdiri sejak 1675 . Batik jetis adalah icon kota Sidoarjo selain produksi udang dan bandengnya .


Letak Kampung Batik Jetis ini terletak strategis tepat di tengah kota . Jadi untuk anda yang dari luar kota tidak perlu khawatir tersesat dan meski hal itu terjadi , cukup bertanya saja kepada warga sekitar . Trust me , orang Sidoarjo terkenal akan keramahannya . Jika sudah berada di dalam kawasan Kampung Batik Jetis , anda akan melihat banyak tersebar rumah para perajin batik yang merupakan salah satu sentra Batik terbesar di Sidoarjo .

Di kampoeng ini akan ditemukan bangunan-bangunan dengan arsitektur roemah tempoe doeloe yang cukup menarik untuk disimak, jendela besar dan jeruji besi yang antik, dapat kita bayangkan pada masa jayanya daerah tersebut cukup ramai dan banyak terdapat rumah para juragan batik beserta perajinnya menempati daerah tersebut.

Jalan masuk menuju kawasan Kampung Batik Jetis

sign di kiri jalan 
seorang tukang becak yang sedang melintas di depan rumah khas yang ada di Kampung Batik Jetis

Namun kini jumlah perajin semakin menurun, banyak yang beralih profesi ataupun menutup usahanya, hal ini disebabkan karena semakin langkanya generasi muda yang terjun untuk meneruskan warisan budaya membatik sebagai suatu usaha yang dapat menjamin kehidupan.

Sepertinya tidak berbeda jauh dengan wartel , kini Kampung Batik Jetis tidak se-eksis seperti dahulu saat teknologi belum berkembang pesat . Pendapatan pun menurun dan banyak toko dan usaha - usaha di kampung ini yang tutup dan memulai pekerjaan baru .

Banyak faktor yang mengakibatkan batik Sidoarjo tidak setenar seperti dahulu kala . Berikut faktor tersebut menurut tinjauan langsung ke tkp dan pengamatan dari saya :
Jumlah penduduk Indonesia di dominasi anak muda . Ini yang menyebabkan jumlah produksi dan penjualan batik kian menurun . Mengapa ? Karena banyak anak muda yang sudah tidak pede lagi membuat batik. Pembeli dari golongan anak muda pun juga jarang karena mereka minder jika mengenakan batik di acara formal maupun non formal . "Kesannya seperti orang tua yang mau kondangan" , ungkap Bayu teman di sekolah saya .
Strategi pemasaran yang monotone . Dari yang saya amati , para pembuat batik di sana rata-rata kurang melek teknologi . Untuk cara pemasaran sendiri , mereka hanya mengandalkan cara kuno yaitu dengan cara sebar kabar (dari mulut ke mulut) . Tentu cara ini sudah tidak efektif lagi .
Corak dan motif batik yang sudah tidak menarik lagi . Para pengrajin batik saat ini tetap mempertahankan motif dan corak batik yang di turunkan dari nenek moyang . Padahal untuk meningkatkan eksistensi batik, diperlukan inovasi baru terhadap motif dan corak pada batik untuk menggait generasi muda untuk lebih mencintai batik.
Perhatian dari Pemerintah . Kawasan Kampung Batik Jetis pada jaman dulu memang mungkin adalah kawasan yang top markotop. Tapi tidak untuk sekarang . Untuk anda yang menaiki kendaraan mobil pribadi , tentu sangat susah mencari tempat parkir di daerah tersebut . Perlu adanya campur tangan dari pemerintah untuk terus melestarikan kawasan ini seperti dahulu kala.
Setelah beberapa kali membaca artikel di forum maya , ternyata bukan hanya batik Sidoarjo saja yang menurun peminatnya . Malah hampir seluruh wilayah pengrajin batik Indonesia juga mengalami penurunan penjualan .

Oleh karena itu , kita harus mengupayakan berbagai cara untuk melestarikan budaya berbatik agar tidak hilang di telan waktu. Tentunya adalah menggunakan teknologi terbaru supaya mendapatkan kesan modern dan juga tidak menghilangkan identitas budaya itu sendiri .

Salah satunya adalah berkreasi dengan menggunakan jBatik.

jBatik adalah software untuk mendesign batik secara profesional dan modern . Software design membatik ini dirancang oleh Muhamad Lukman, Nancy Margried dan Yun Hariadi dengan menggabungkan teknologi, seni arsitektur dan matematika yang kemudian menghasilkan apa yang disebut dengan batik fractal.

Untuk keunggulannya antara lain adalah : 
1. Satu Pola untuk Beragam Pola Baru.
2. Draw Formula.
3. Pola 3D.
4. Layout dan Edit.
5. Import gambar

Menarik bukan ? Jika anda mau mencoba bagaimana cara mendesign sebuah pola batik , mungkin tidak ada salahnya mencoba software yang bisa anda unduh secara gratis ini . Siapa tau anda adalah designer batik profesional yang akan datang hehehe

Untuk video bisa di lihat di bawah ini :




Terobosan lainnya untuk melestarikan budaya berbatik untuk generasi muda adalah dengan melalui animasi . Banyak dari anak muda sekarang yang menyukai tayangan animasi dari negara Sakura atau biasa yang di sebut Anime . Anime juga tanpa kita sadari telah berhasil mengenalkan budaya negara asalnya kepada para penontonnya sehingga tidak heran banyak yang menyukai kebudayaan negara Jepang ketimbang budayanya sendiri .

Disini , saya akan mencoba memberi sebuah gagasan untuk menambah citra batik di kalangan remaja . Caranya adalah melalui anime tersebut walaupun secara tidak langsung , pasti akan berdampak besar bagi dunia batik Indonesia . Tentunya para animator Indonesia harus berani bersaing dengan animator luar untuk menyuguhkan sebuah animasi khas Indonesia . Dengan begitu , para remaja yang menonton animasi tersebut jadi tertarik dan turut serta melestarikan kebudayaannya sendiri yang pada kenyataannya kini mulai ditinggalkan .

Dalam gagasan ini , tantangan terberat untuk animator adalah bagaimana cara mengemas animasi bertemakan budaya Indonesia supaya para penonton remaja tidak jenuh dan bosan . Usaha terbaik adalah membuat penonton terpikat pada episode pertama supaya penonton menantikan episode selanjutnya . Jika ini terjadi , maka animator tersebut telah sukses mengalahkan tantangan terberat itu . Untuk itu , dari segi karakter harus ada inovasi baru atau modernisasi seperti tokoh Gatot Kaca ataupun animasi bisa di buat dengan menggunakan kisah Pandawa Lima

Ingat , MODERNISASI . Bukan WESTERNISASI .


Perpaduan Hanoman dengan teknologi terkini
Yudistira dikemas dalam modern lebih banyak menarik perhatian kalangan remaja

Hatsune Miku, salah satu tokoh vocaloid terfavorit sedang mengenakan batik . Kawaii 

Setelah proyek animasi selesai , itulah saatnya kita para penikmat animasi untuk menghargai jerih payah sang animator yang telah membuatnya . Jangan sia-siakan bakat para animator tanah air dengan memberikan komentar yang mendidik supaya untuk kedepannya lebih baik lagi .

Untuk yang selanjutnya , mengapa kita tidak menggunakan transportasi umum untuk lebih mengenalkan batik kepada masyarakat ? Secara jumlah transportasi umum di Indonesia sungguh banyak dan setiap hari jutaan orang yang menggunakan kendaraan masal tersebut . Gagasan saya tentang transportasi umum adalah dengan mendesain kendaraan tersebut bertemakan budaya khas Indonesia . Salah satunya yang di bahas kali ini adalah batik. Syukurlah metode ini sudah diterapkan di sebagian daerah.

bus solo bertemakan batik
Gambar di atas adalah salah satu contoh transportasi umum di Solo yang telah menerapkan tema batik . Bagaimana jika seluruh daerah menggunakan tema yang sama sesuai ciri khas budaya daerah itu sendiri ? Pasti menarik bukan ? Selain itu cara tersebut bisa menambah daya tarik pengunjung wisatawan luar negeri yang penasaran dengan budaya daerah Indonesia .

Masih terkait tentang transportasi umum , selain bus ternyata ada salah satu maskapai penerbangan dan kereta api yang bertemakan batik juga loh !

Kereta Argo Lawu dengan motif Langlang Jagad
Batik Air
Apakah hanya dengan teknologi saja cukup untuk membuat batik berjaya lagi ? Pastinya masih banyak cara yang bisa di lakukan .

Salah satunya seperti yang di lakukan oleh Muhammad Riski Fauzi saat mengikuti program Japan East Asia Network of Exchange for Student and Youth (Jenesys) 2012 selama 9 hari . remaja Kota Delta itu, menjadi salah satu peserta pertukaran pelaiar ke Jepang. Siswa alumni SMAN 3 Sidoarjo (sekolah tempat aku mencari ilmu) itu menghadiahkan Batik Jetis untuk Keluarga Noriaki Kado .

Selama di Kota Sapporo dan home stay dengan Keluarga Noriaki , Riski Fauzi banyak mendapat pengalaman berharga seperti kedisiplinan . Yang selalu membuat sensei (guru bahasa Jepang) saya membanggakan dan bercerita tentang abang Fauzi bukanlah saat abang Fauzi mewakili Jawa Timur ke Jepang , tapi tentang abang Fauzi yang mengenalkan batik khas Sidoarjo itu ke Jepang . 

Abang Fauzi menunjukkan sertifikat serta foto bersama keluarga Noriaki Kado di Jepang.

Abang Fauzi bersama salah seorang penjual batik Sidoarjo


Semua usaha dan teknologi termodern sekalipun tidak akan berguna dalam memajukan dan melestarikan budaya kita jika dalam diri kita tidak di tanamkan rasa cinta terhadap tanah air kita Indonesia . Sebaliknya , dengan rasa cinta tanah air yang kuat pasti akan memajukan negara dan budaya kita walaupun dengan teknologi seadanya . 

Jadilah Indonesia yang berbudaya dan teruskan perjuangan para pahlawan !

Jauhi narkoba dan tawuran !

Salam , calon penerus bangsa Indonesia !

1 comment: